KABAR SINGAPARNA – Setelah tujuh hari pencarian intensif, harapan untuk menemukan jasad Acu (65) dan Amin (60), dua petani yang tertimbun longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kabupaten Tasikmalaya, yang tertimbun tanah longsor akhirnya pupus. Operasi SAR gabungan resmi dihentikan pada Sabtu 5 Juli 2025, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Tragedi ini bermula ketika tanah longsor menerjang wilayah tersebut, pada Minggu 29 Juni 2025, menimbun kedua korban. Sejak saat itu, tim SAR gabungan dari berbagai unsur bahu-membahu melakukan pencarian, menghadapi medan yang sangat sulit dan tantangan besar.
Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia, menjelaskan betapa beratnya medan pencarian. Area longsoran yang luas, ditambah dengan ketiadaan alat berat, menjadi kendala utama. Proses penggalian tanah yang diperkirakan menimbun korban hingga kedalaman lebih dari enam meter, sangat menyulitkan tim di lapangan.
Baca Juga: Merasa Namanya Dicatut, FAJI Kab Tasikmalaya Bantah Terlibat di Proyek TWC
"Benar hari ini hari ketujuh pencarian korban pasca longsor. Korban masih belum ditemukan sampai siang ini," ujarnya.
Meski demikian, tim SAR gabungan, termasuk dengan bantuan anjing pelacak, telah berupaya maksimal. Setiap harinya tim SAR gabungan tidak lelah mencari korban dan terus berupaya sampai hasilnya maksimal. Dedikasi para petugas yang tak kenal lelah ini pun patut diacungi jempol.
Di tengah kepedihan, keluarga korban menunjukkan ketabahan luar biasa. Anah, salah seorang anggota keluarga korban, menyampaikan keikhlasannya atas kenyataan pahit ini.
“Kami ridlo kami ikhlaskan kalau memang korban tidak ditemukan. Keluarga menghanturkan terimakasih banyak untuk tim SAR yang sudah bekerja keras dan bantu kami," tutur Anah dengan suara bergetar namun penuh ketenangan. Ungkapan ini menjadi penutup emosional bagi upaya pencarian yang panjang dan melelahkan.
Keputusan untuk menghentikan operasi pencarian disampaikan langsung oleh Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono.
"Hari ketujuh ini kita upayakan maksimal namun hasilnya hari ketujuh ini belum berhasil menemukan korban. Secara resmi dari kami nyatakan kegiatan operasi SAR tanah longsor di Desa Tenjowaringin kami nyatakan selesai dan ditutup," tegas Mamang Fatmono.