Wisata Tersembunyi di Bantarkalong, Curug Wedus Tawarkan Sejuta Warna Keindahan Alam

- 2 Juni 2024, 14:00 WIB
Curug Wedus Bantarkalong Tasikmalaya
Curug Wedus Bantarkalong Tasikmalaya /Iwa Ahmad Sungkawa/

KABAR SINGAPARNA - Curug Wedus adalah salah satu objek wisata yang memiliki dua air terjun kembar dan berbentuk setengah melingkar seperti busur. Lokasi Curug Wedus terletak di antara Kampung Bubuay Desa Sepatnunggal Kecamatan Sodonghilir dan kampung Leuwinanggung Desa Sukamaju Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Untuk sampai ke lokasi, apabila mengambil rute dari pusat kota Tasik, maka wisatawan akan menempuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit.

Baca Juga: Liburan Murah Pantai Blebak Pasir Putih Jepara Tak Kalah Dengan Bali dan Labuan Bajo

Mamah Alifa (26) salah satu pemilik warung dilokasi Curug Wedus mengatakan, untuk memasuki kawasan Curug Wedus, pengunjung gratis tiket cuman bayar parkir saja sebesar Rp 5.000 rupiah permotor dan 10.000 rupiah untuk parkir mobil.

Kemudian perjalanan dari area parkir menuju air terjun berjarak sekitar 200 meter atau sekitar 10 menit berjalan kaki dan pengunjung juga akan melewati area pematang sawah dengan pesona alam yang sangat indah.

"Pengunjung bisa menikmati keindahan curug sambil menyantap jajanan seperti Pop mie, sosis bakar, mie rebus, baso bakar, gorengan, pop ice, kopi, teh manis juga nasi liwet plus rencangnya di warung mamah Alifa," katanya, Minggu 2 Juni 2024.

Suasana sejuk di dekat air terjun membuat pikiran tenang dan stres berkurang tidak hanya menyuguhkan pemandangan air terjun, pengunjung juga bisa bermain air di kolam yang lumayan luas. Di akhir pekan atau hari libur, banyak pengunjung berenang dikolam atau sekedar bermain air.

Menyimpan Mitos Kambing

Curug Wedus Bantarkalong Tasikmalaya
Curug Wedus Bantarkalong Tasikmalaya

Mamah Alifa menambahkan, Curug Wedus menyimpan mitos tersendiri. Konon, nama curug ini mengambil kata “wedus” yang artinya adalah kambing. Pada waktu-waktu tertentu, ada kambing yang muncul di sekitar kawasan air terjun namun tidak semua orang bisa melihat.

"Hingga kini warga sekitar masih menghormati adanya mitos tersebut. Oleh karena itu pengunjung harus meninggalkan curug menjelang sore hari," katanya.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah