Kerupuk Melarat, Cemilan Unik dari Cirebon Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) 2023

- 13 Februari 2024, 11:00 WIB
Kerupuk melarat khas Cirebon ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Kerupuk melarat khas Cirebon ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. /Antara/

KABAR SINGAPARNA - Berbagai keunikan bisa ditemui saat berkunjung ke Cirebon. Selain wisata sejarahnya, Cirebon juga dikenal memiliki beragam kuliner menarik salah satunya Kerupuk Melarat.

Nama tersebut diberikan bukan tanpa alasan. Kata ‘Melarat’ benar-benar menggambarkan kondisi sulit ekonomi. Hal tersebut berasal dari cara pembuatan kerupuk ini yang menggunakan pasir sebagai pengganti minyak.

Konon Kerupuk Melarat sudah ada sejak tahun 1926. Kala itu, tidak semua lapisan masyarakat di Cirebon bisa mendapatkan minyak goreng karena harganya yang sangat mahal. Kondisi yang tidak mendukung tersebut akhirnya memaksa masyarakat untuk melakukan inovasi. Mereka mengganti minyak dengan pasir bersih yang dituangkan ke dalam penggorengan.

Baca Juga: Wisata Gunung Kedok Tasikmalaya, Tempat Tersembunyi Suguhkan Beragam Keindahan Alam

Pasir yang digunakan tidaklah sembarangan. Pasir tersebut berasal dari pegunungan yang sudah melewati proses pengayakan. Setelah diayak, pasir kemudian dijemur agar kering dan bersih. Setelah itu, barulah pasir layak digunakan sebagai pengganti minyak.

Selain disangrai menggunakan pasir, ciri khas lain pada Kerupuk Melarat adalah warnanya yang beraneka ragam. Bahannya sendiri terbuat dari tepung tapioka dengan campuran bawang putih, ketumbar, gula, garam, hingga terasi yang juga menjadi produk khas masyarakat Cirebon.

Baca Juga: Daya Tarik Wisata Batu Lawang Cirebon, Mulai Hiking Hingga Camping dengan Suasana Alam Menakjubkan

Seiring berjalannya waktu, Kerupuk Melarat tak lagi menjadi makanan masyarakat kelas bawah. Camilan ini dapat ditemui dengan mudah di wilayah Cirebon dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Bahkan Kerupuk Melarat telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) pada tahun 2023. Hal tersebut semakin memperkaya budaya nasional asal Jawa Barat.***

Editor: Abub M Basit


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah