Network
KABAR SINGAPARNA - Lapangan Rancabakung di Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu, 19 Agustus 2023, telah sesak oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan usia. Jam menunjukkan pukul 21.25 WIB.
Dari atas panggung Festival Tasela 2023 malam itu, MC memanggil nama Alam, yang langsung disambut gegap gempita ribuan penonton yang menunggu hadirnya penyanyi dangdut-metal ini.
Di tenda talent, pinggir panggung, Alam bangkit dari kursinya, memadamkan rokok lalu bersiap, dengan gerakan ringan melangkah menaiki tangga panggung.
Baca Juga: Ada 13 Bacaleg Tidak Berhasil Masuk DCS Meski Sudah Ajukan Perbaikan Persyaratan
Tiba di ujung depan panggung, di tengah asap dryice, Alam berdiri, berlagak menyisir rambut, membiarkan penonton bersorak histeris menyambutnya.
Dengan akrab ia menyapa penonton, lalu meluncurkan lagu pertama, "Melamar", dilanjutkan lagu "Sabu-Sabu", lalu lagu "Berakit-rakit" milik Jamrud, disusul lagu "Duit", lagu "Mbah Dukun" diiringi koor penonton, dan dipungkas lagu "Gelang Sipatu Gelang" bersama Ebiet Beat A. Konser malam itu berjalan lancar dan meriah!
Tahun 2002, khazanah musik Indonesia digemparkan dengan munculnya lagu berjudul "Mbah Dukun". Lagu bernapas dangdut-rock metal ini dihantarkan penyanyi muda energetik bernama Alam. Pria kelahiran Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, 11 Mei 1981 ini, dianggap membawa napas baru dalam musik dangdut.
Bukan hanya cara bernyanyinya yang lebih condong ke genre rock, tapi gaya panggungnya yang meniru Michael Jackson, dianggap sesuatu yang unik.
Lewat albumnya yang bertajuk "King of Metal Dangdut" ini, Alam berhasil menancapkan namanya di belantika musik Indonesia dengan kekhasan yang mampu mencuri perhatian. Album ini sukses terjual jutaan kopi, dan Alam berjaya di berbagai penghargaan musik.
