Warga Geram, Pihak Pengembang Perumahan, PT Hazar Putra diduga Menyerobot Tanah Wakaf Milik Warga Leuwibudah

- 23 April 2024, 09:15 WIB
Kondisi Tanah wakaf yang sudah tergerus pihak pengembang Perumahan di wilayah Cibunigeulis
Kondisi Tanah wakaf yang sudah tergerus pihak pengembang Perumahan di wilayah Cibunigeulis /Eris Rismawan/

KABAR SINGAPARNA - Sejumlah warga dan tokoh masyarakat Leuwibudah Cibunigeulis, serta pemilik tanah, datangi kantor pemasaran PT Hazart Putra yang merupakan pengembang salah satu perumahan di kawasan Bencing,Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Senin 22 April 2024.

Ketua LPM Kelurahan Cibunigeulis juga merupakan tokoh masyarakat Leuwibudah, H.Dodo Arifin, S.Pd.I, menjelaskan, dirinya bersama pemilik tanah mendatangi pihak pengembang perumahan yang dikerjakan oleh PT.Hazart Putra, untuk mempertanyakan dan meluruskan permasalahan tanah wakaf TPU, dan tanah milik warga yang tergerus oleh excavator yang dipekerjakan oleh pihak pengembang.

Menurutnya, sebagian tanah wakaf dan tanah milik warga sudah tergerus oleh pihak pengembang perumahan kurang lebih selebar 10 meter dengan panjang mencapai 100 meter dan tinggi 7 meter.Bahkan,lanjut dia patok tanah batas sudah tidak ada karena terlindas excavator ( Beco).

Menurut pengakuannya, pihak pengembang perumahan tidak ada koordinasi dulu dengan pemilik tanah, sebelum melakukan pengerukan.

" Saya dan para pemilik tanah tidak diberitahu dulu dengan rencana pengerukan tanah yang dilakukan pihak pengembang, tau-taunya pas di cek ke lokasi kondisi batas tanah sudah raib dan material tanah sudah longsor " ungkapnya.

Baca Juga: Berantas Judi Online, Majelis Ulama Indonesia Dukung Pembentukan Satgas

Atas kejadian ini, dirinya selaku tokoh masyarakat dan para pemilik tanah akan meminta pertanggung jawaban pihak pengembang terkait permasalahan tanah yang sudah tergerus.

Sementara itu, pihak PT Hazart Putra melalui pelaksana lapangan, Agung mengaku, dirinya hanya menjalankan tugas dan perintah dari atasan untuk mengeruk gunung yang berbatasan dengan tanah perumahan, karena akan dibangun Tembok Penahan Tebing (TPT).

" Saya kurang tahu pak, kalo belum ada koordinasi dengan warga, saya cuma menjalankan tugas saja.Kalau menurut atasan saya, pa Ade (red) katanya sih sudah berkoordinasi dan sudah ijin ke pa H.Dodo dan pa Dedi Profesor " katanya.

Halaman:

Editor: Eris Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah