Network
KABAR SINGAPARNA - Peralihan musim kemarau ke hujan pada awal bulan November ini disambut gembira oleh masyarakat. Namun akibat intensitas hujan yang tinggi pada Senin 6 November 2023 dini hari, dilaporkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya malah mengalami berbagai bencana alam. Hal itu mulai dari tanah longsor, pohon tumbang hingga rumah roboh.
Diduga, kontur dan kestabilan tanah yang kering selama bulan kemarau kemarin, membuatnya mudah ambruk ketika diguyur hujan semalaman. Kondisi inipun perlu diwaspadai oleh masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan resiko bencana.
Ketua FK Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetia, mengatakan, hujan deras turun beberapa hari ini setelah kemarau mengakibatkan berbagai bencana alam terjadi. Puncaknya hujan yang terjadi pada Senin 6 November 2023 dinihari, yang menyebabkan laporan bencana di 9 titik kejadian.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Kadis Pertanian Masuk BKPSDM, Buntut Kampanyekan Caleg kepada Petani
"Ada 9 titik laporan kejadian bencana yang sampai kepada kami. Mulai dari tanah longsor, pohon tumbang dan rumah roboh," jelas Jembar.
Untuknya, dari semua kejadian bencana tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun dampak kerugian materil diperkirakan cukup besar.
Dikatakan dia, untuk bencana tanah longsor, terjadi di Desa Parumasan, Kecamatan Sodonghilir dimana material longsor menutupi akses jalan raya. Lalu longsor juga terjadi di Jalan Penghubung Cikondang dan Margalaksana, Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng.
Selain itu, tanah longsor juga terjadi di jalan antara Kampung Cikadal dan Lembur Kidul, Kecamatan Parungponteng dan juga Jalan raya Selacao, Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng.
"Kemudian terjadi di Kampung Picungrawa, Negaratengah, Cibungur, Kecamatan Parungponteng dan Kampung Jagawaras, Desa Selawangi, Kecamatan Sariwangi," ujar dia.
