Ukuran Tahu Tempe Kian Menciut Dampak Kedelai Mahal

- 13 November 2023, 09:40 WIB
Pedagang tahu dan tempe di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mulai kembali berjualan, Kamis 24 Februari 2022, setelah dua hari mogok produksi.*
Pedagang tahu dan tempe di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mulai kembali berjualan, Kamis 24 Februari 2022, setelah dua hari mogok produksi.* /Kabar-Priangan.com/Aris MF

KABAR SINGAPARNA - Sejumlah komoditas di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengalami kenaikan. Selain harga cabai domba yang mencapai Rp 100.000 per kilogram, harga kedelai impor juga sama mahalnya.

Hal ini membuat para pedagang tahu dan tempe mengeluhkan dengan imbas kenaikan tersebut. Pasalnya mereka harus menjual tahu dan tempe dengan karena ukuran yang lebih kecil dari ukuran biasanya.

“Sudah ada sekitar 10 hari kebelakang, ukuran tahu dan tempe jadi lebih kecil dari biasanya," ujar salah seorang penjual tahu dan tempe di pasar Singaparna, Syarif (39) Senin 13 November 2023.

Baca Juga: Forum Ormas Islam Siap Bergerak, Jika Pemda Tak Mampu Bongkar Bekas Terminal Cilembang

Mengecilnya ukuran tahun dan tempe tersebut, tambah Sarif, sering kali mengundang keluhan pembeli. Pasalnya untuk harga jualnya tetap sama dengan biasanya.

“Memang dari pabriknya ukurannya sudah seperti itu, lebih kecil dari biasanya. Kami pedagang gak bisa apa-apa, hanya penjual,” tambah Syarif.

Namun meski ada keluhan dari pembeli, menurut Syarif, untuk penjualan tetap normal. Dalam sehari tidak kurang dari 30 bungkus tahu dan 40 batang tempe terjual.

Sedangkan mengenai alasan semakin mengecilnya ukuran tahu dan tempe tersebut, ia menduga, hal itu sebagai upaya untuk mensiasati tingginya harga bahan pokok berupa kacang kedelai yang makin mahal.

“Kata orang pabriknya mah, karena harga kacang kedelainya mahal. Makanya terpaksa ukuran tahu dan tempenya diperkecil,” jelas Syarif.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah