Network
KABAR SINGAPARNA- Setiap bulan ramadhan mendatangkan berkah tersendiri bagi pedagang bedug musiman di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Banyaknya permintaan pembuatan bedug untuk malam idul fitri, membuat penjualan bedug mampu meraup omzet juta rupiah.
Pedagang bedug musiman di jalan Borolong Singaparna salah satunya yang ketiban berkah datangnya bulan ramadhan. Sebab sejak awal ramadhan, mereka mulai menjajakan belasan bedug berbagai ukuran.
Tidak hanya bedug jadi, penjual juga menjajakan kulit bedug, drum untuk memasang kulit hingga kokol atau alat penabuh bedug dari kayu.
Baca Juga: Bupati Ade Sugianto Sambangi Anggota Keluarga Insiden Dua Korban Tewas dalam Sumur di Cibalong
Sementara kulit bedug yang dijual berbahan dasar kulit sapi. Hal ini selain lebih tahan lama, kulit sapi dianggap bisa menghasilkan suara yang lebih nyaring ketimbang kulit hewan lainnya.
Bedug saat ini memang dicari pelanggan perorangan hingga pengelola surau. Dimana bedug biasanya digunakan sebagai alat tabuh yang khas selama ramadhan. Banyak juga konsumen yang membeli bedug untuk malam idulfitri atau malam takbiran.
"Persiapan malam takbiran. Kebetulan bedug yang ada di mesjid kami sudah jebol dan tidak bisa dipakai. Makanya beli yang baru. Kalau harganya sekitar Rp 1 jutaan," ujar Hermawan, warga Leuwisari.
Proses pembuatan bedug dilakukan langsung di tempat. Dimana kulit sapi harus dijemur dua sampai empat hari. Sebelum pemasangan, drum bekas dicat gunakan warna biru agar menarik. Barulah kulit sapi kemudian dipasang dengan lingkaran besi yang dikencangkan baud pengikat.
Baca Juga: THR Taspen, Kabar Gembira Untuk Pensiunan, Taspen Sudah Siap Bagi-bagi THR
"Biasanya memang ramenya mendekati lebaran. Ada yang beli satu set bedug jadi, ada pula yang beli kulitnya saja. Harganya wajar sih, antara Rp 700 rbu hingga Rp 1 juta," ujar Adang penjual bedug.
