Network
KABAR SINGAPARNA - Jelang pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, koalisi antar partai politik pun mulai dilakukan guna bisa menjadi tiket dalam mengusung calon Bupati Tasikmalaya.
Kali ini, 3 partai politik yaini PPP, PAN dan Demokrat melakukan penandatanganan piagam kerjasama koalisi untuk Pilkada Kabupaten Tasikmalaya di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Senin 20 Mei 2024.
Selain dihadiri ketua masing Partai Politik, langkah ini pun dipimpin Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, KH Asep Ahmad Maosul Afandi. Ketiga partai politik tersebut sepakat mengusung Ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya yang juga Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, sebagai bakal calon bupati Tasikmalaya.
Baca Juga: CNY Kembali Terima Surat Tugas Pencalonan Bupati, Kali ini dari Partai Demokrat
"Kami atas nama pimpinan harian DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya menyerahkan kader terbaik kami Cecep Nurul Yakin yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya, yang juga Wakil Bupati Tasikmalaya sebagai Calon Bupati Tasikmalaya pada PAN dan Demokrat," jelas Ketua Harian DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin, saat memulai deklarasi.
Selain Cecep Nurul Yakin, hadir pula dalam posesi ini Ketua DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya Asep Dzulfikri, serta Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Tasikmalaya Ferry Wiliam. Ketiga ketua partai tersebut pun langsung menandatangani piagam kerjasama atau koalisi untuk pilkada Tasikmalaya.
Meski sudah menyepakati Bakal Calon Bupati Tasikmalaya, namun koalisi yang diberi nama Koalisi Tasikmalaya Maju ini belum memutuskan siapa Bakal Calon Wakil Bupatinya.
Ketua DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya, Asep Zulfikri menyebut jika koalisi PPP, PAN dan Demokrat ini tiada lain untuk kemajuan Kabupaten Tasikmalaya. Kepemimpinan di Tasikmalaya harus Dwi Tunggal agar iklim demokrasi terjaga baik serta pembangunan berjalan.
"Hari ini kita ingin buktikan kita yang biasa tidak diberikan kesempatan kita berani mewudkan visi yang besar untuk merebut kepemimpinan di Kabupaten Tasikmalaya," ujarnya.
Pihaknya ada disini dengan sejumlah alasan, salah satunya yakni sepakat membangun koalisi ingin mewujudkan kepemimpinan Dwi tunggal yang tidak berat sebelah agar iklim demokrasi yang baik.
