Asal Mula dan Sejarah Kue Keranjang Hingga Identik dengan Perayaan Imlek

- 8 Februari 2024, 17:15 WIB
Kue Keranjang khas imlek
Kue Keranjang khas imlek /

KABAR SINGAPARNA- Kue keranjang telah menjadi bagian dari tradisi Imlek selama berabad-abad. Asal mulanya tidak diketahui secara pasti, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak Dinasti Shang (1600-1046 SM).

Pada masa itu, kue keranjang dibuat sebagai persembahan untuk para dewa dan leluhur. Seiring waktu, tradisi memakan kue keranjang pada Imlek menjadi semakin populer dan menyebar ke seluruh dunia.

Kue keranjang merupakan bagian penting dari perayaan Imlek yang sarat dengan makna dan simbolisme. Tradisi memakan kue keranjang melambangkan harapan untuk mendapatkan rejeki dan kemakmuran, persatuan keluarga, serta penghormatan kepada leluhur.

Baca Juga: Ternyata ini Arti dan Sejarah dari Gong Xi Fa Cai, Ucapan yang Sering Disebutkan Saat Tahun Baru Imlek

Saat ini, kue keranjang tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh orang-orang dari berbagai budaya

Asal mula kue keranjang pada perayaan Imlek memiliki beberapa versi cerita, namun umumnya dikaitkan dengan legenda Dewa Dapur dan tradisi masyarakat Tionghoa. Berikut beberapa versi yang populer:

Legenda Dewa Dapur

Pada zaman dahulu, masyarakat Tionghoa percaya bahwa Dewa Dapur akan naik ke surga menjelang Tahun Baru Imlek untuk melaporkan perilaku keluarga kepada Kaisar Giok.

Untuk menyenangkan Dewa Dapur dan mendapatkan laporan yang baik, mereka mempersembahkan kue keranjang yang lengket dan manis. Dipercaya bahwa kue ini akan "menutup mulut" Dewa Dapur sehingga ia tidak akan mengatakan hal-hal buruk tentang keluarga.

Kue keranjang yang terbuat dari tepung beras dan gula merah memiliki tekstur lengket dan manis. Kata "nian gao" (kue keranjang) dalam bahasa Mandarin memiliki pengucapan yang mirip dengan "tinggi" (gao).

Oleh karena itu, kue keranjang dilambangkan sebagai harapan untuk mendapatkan rejeki dan kemakmuran yang semakin tinggi di tahun baru.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah