Network
KABAR SINGAPARNA- Telaga Biru Cicerem adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Kuningan, Jawa Barat dan berada di kaki gunung Ceremai.
Telaga Biru Cicerem terletak di Desa Kadeula, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Objek wisata ini berbatasan langsung dengan Cirebon.
Bagi masyarakat Kuningan dan Cirebon, Telaga Biru Cicerem menjadi objek wisata favorit, khususnya pada musim liburan, seperti libur Lebaran 2023. Tak hanya masyarakat Kuningan dan Cirebon. Telaga Biru Cicerem juga sudah banyak dikenal oleh masyarakat luar kota.
Baca Juga: Hidden Gem Di Desa Wisata Purwabakti Bogor
Belakangan ini, Telaga Biru Cicarem menjadi viral di media sosial karena adanya dipenuhi pengunjung. Banyak pengunjung yang rela antre hingga sejam hanya untuk berfoto di lokasi ini.
Telaga ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan airnya yang berwarna biru cerah. Namun, di balik keindahan tersebut, terdapat sebuah sejarah yang menarik dan perlu untuk diketahui.
Telaga Biru Cicerem kini telah menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal di Jawa Barat. Selain keindahan alamnya yang menakjubkan, telaga ini juga memiliki cerita sejarah yang menarik dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.
Di sekitaran telaga, ada tempat penginapan dan restoran yang bisa didatangi para pengunjung jika ingin menghabiskan waktu lebih lama di tempat tersebut.
Telaga Biru Cicerem memiliki daya tarik yang begitu memikat. Salah satunya, air yang begitu jernih dan berwarna biru. Suasananya pun sangat rindang dan nyaman. Selain itu, para pengunjung juga bisa mengabadikan momen di berbagai spot dan menaiki perahu ke tengah telaga.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat sekitar, tempat tersebut tak lepas dari sosok Nyi Bomas Inten yang patungnya berada di tengah telaga. Ia adalah warga desa Kaduela yang menikah dengan pria berdarah kerajaan atau keraton Cirebon bernama Syekh Abdul Iman.
Baca Juga: Wisata di Telaga Mangunan Petungkriyono Pekalongan, Indahnya Kabut Diantara Hamparan Danau
Suami Nyi Bomas Inten ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam pada masa Wali Songo. Penyebaran itu dilakukan di seluruh wilayah desa Kaduela yang didominasi oleh masyarakat Hindu.
Cerita lain menyebut ada seorang Wali yang juga datang ke lokasi telaga untuk menyebarkan agama Islam. Karena para penduduk desa mengaku kesulitan mendapatkan air, maka ia mengetukkan tongkatnya ke tanah hingga keluar air dan memenuhi telaga.
Sementara itu, sosok Nyi Bomas Inten sendiri dipercaya masih menjaga telaga tersebut hingga detik ini.
Tak perlu merogeh kocek yang banyak, hanya perlu membayar tiket Rp 15.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati suasana di Telaga Biru Cicerem.
Sementara, untuk berfoto di beberapa spot khusus seperti ayunan di atas telaga, wisatawan hanya perlu membayar Rp10.000 per orang. Dengan harga tersebut, pengunjung sudah mendapatkan layanan foto dari fotografer. Tarif yang sama juga berlaku untuk pengunjung yang hendak menaiki perahu ke telaga.***
