KABAR SINGAPARNA- Lebaksiuh, merupakan sebuah desa terpencil di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Lokasi ini menyimpan sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dimana pada masa revolusi fisik, desa ini menjadi tempat berdirinya pemerintahan darurat Jawa Barat di bawah kepemimpinan Sewaka, Gubernur Jawa Barat pada saat itu.
Pada masa penjajahan Belanda atau sebelum kemerdekaan RI, Lebaksiuh merupakan wilayah terpencil yang dikelilingi hutan belantara. Keadaan ini membuatnya terisolasi dari pusat pemerintahan dan pengaruh luar.
Namun, situasi ini justru menjadikannya tempat yang ideal bagi para pejuang kemerdekaan RI untuk berlindung dari kejaran Belanda.
Pada tahun 1942, setelah Jepang mengalahkan Belanda di Indonesia, Lebaksiuh mulai menjadi basis pergerakan kemerdekaan. Para pejuang dari berbagai daerah di Jawa Barat berkumpul di sini untuk menyusun strategi dan melancarkan aksi perlawanan terhadap Belanda.
Namun pada tahun 1948, Belanda kembali melancarkan agresi militernya ke Indonesia. Ibukota Jawa Barat, Bandung, diduduki oleh Belanda. Dalam situasi genting ini, Sewaka, selaku Gubernur Jawa Barat saat itu, memutuskan untuk memindahkan pemerintahan Jawa Barat ke Lebaksiuh Culamega.
Pada tanggal 19 Desember 1948, secara resmi Lebaksiuh menjadi pusat pemerintahan darurat Jawa Barat. Gubernur Sewaka dan stafnya memimpin perlawanan terhadap Belanda dari hutan-hutan di sekitar Lebaksiuh.
Maka kini, Lebaksiuh menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di Jawa Barat. Di sini, para pejuang kemerdekaan menunjukkan keberanian dan pengorbanan mereka dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.