KABAR SINGAPARNA- Harga sejumlah ikan laut segar hasil tangkapan para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Pamayangsari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya mulai merangkak naik.
Hal ini merupakan salah satu dampak dari terjadinya gelombang tinggi di pesisir Tasikmalaya Selatan.
Pasalnya, para nelayan sebagian besar berhenti melaut. Sehingga stok ikan pun kian menipis. Ikan yang tersisa pun kini hanya ikan hasil tangkapan nelayan pesisir saja.
Baca Juga: Pempek dan Tekwan AFJ Karangnunggal Banyak Diburu Pembeli, Cocok Buat Menu Setelah Berbuka Puasa
"Memang harga ikan mulai naik. Pasca gelombang tinggi sejak Selasa kemarin, para nelayan tidak berani melaut," ujar Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia atau HNSI Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi, Kamis 14 Maret 2024.
Dedi menyebut saat harga normal atau sebelum nelayan libur melaut, harga ikan laut dihargai mulai Rp 30.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per kilogramnya, tergantung jenis ikan yang akan dibelinya. Namun kini naik sekitar 20 persen dari harga semula.
Harga ikan pun dipastikan akan naik kembali saat mendekati lebaran Idul Fitri. Dimana ikan yang biasa dijual Rp 30.000 bisa dihargai Rp 50.000 perkilogram. Gelombang dan angin laut juga mempengaruhi harga jual ikan di pasaran.
Dengan adanya gelombang besar tersebut juga akan berimbas terhadap harga ikan laut dan lainnya. Pasalnya ikan laut susah didapatkan dengan kondisi saat ini.
Dedi menyebut bahwa saat ini para nelayan di Pantai Pamayangsari khususnya terpaksa berhenti melaut lebih dari 100 orang nelayan. Dikatakan dia, saat libur melaut para nelayan ada yang bertani dan beternak.
Saat nelayan Pamayangsari berhenti melaut karena ombak besar, kata Dedi Mulyadi, penghasilan para nelayan berkurang. Untuk kehidupan sehari-hari, mereka umumnya masih ada cadangan ikan yang dijual untuk satu minggu ke depan.