Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Akan Haid dan Gejala Hamil Bagi Pengantin Baru Wajib Tahu

- 27 April 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi haid atau gejala hamil, kenali perpedaannya
Ilustrasi haid atau gejala hamil, kenali perpedaannya / Freepik.com/benzoix

KABAR SINGAPARNA - Perbedaan Gejala Haid dan Hamil ternyata cukup membingungkan juga buat yang baru menikah, perbedaan gejala mau haid dan hamil bisa sedikit mengecohkan, terutama untuk calon Mama baru. Sebab, tanda hamil dan haid sepintas tidak banyak yang berbeda.

Mungkin bisa pahami lebih jauh tentang perbedaan ciri hamil dan mau haid dari informasi di bawah ini:

Haid dan tanda awal kehamilan sama-sama bisa memunculkan gejala utama yang serupa, seperti nyeri pada payudara, kram perut, dan perubahan mood (mood swings).

Akan tetapi, tidak semua calon Mama mungkin tahu bagaimana cara membedakan gejala-gejala ini dengan tepat. Jadi, akan sangat penting untuk Mama yang sedang merencanakan kehamilan bisa membedakan mana tanda-tanda hamil dan mana gejala mau haid.

Baca Juga: 5 Penyebab Rambut Rontok pada Remaja, Apa Pengaruh Sampo? Wanita Wajib Baca

Tujuannya agar Mama bisa mempersiapkan pola hidup sehat di masa kehamilan sebagai bekal untuk menyambut Si Kecil lahir ke dunia.

Berikut adalah perbedaan tanda hamil dan haid selengkapnya.

1. Nyeri Payudara PMS vs Hamil

Nyeri payudara umum dialami oleh sebagian besar wanita menjelang haid atau di masa awal kehamilan. Hal ini dapat terjadi karena gejala PMS dan hamil muda sama-sama dipengaruhi oleh peningkatan hormon progesteron.

Namun, tetap ada perbedaan antara nyeri payudara yang terjadi saat haid dan hamil. Nyeri payudara saat hamil biasanya akan terasa lebih sakit dan bertahan lebih lama daripada saat PMS.

Jika nyeri payudara saat PMS biasanya terjadi dalam beberapa hari, nyeri payudara tanda hamil terjadi selama 1-2 minggu setelah ovulasi karena meningkatnya hormon progesteron selama kehamilan.

Selain lebih nyeri, payudara calon ibu hamil juga lebih sensitif, bengkak, dan padat dari biasanya.

2. Flek PMS dan Hamil

Flek atau bercak darah juga hadir sebagai tanda awal kehamilan dan mau haid, tapi apa bedanya? Perbedaan yang pertama bisa Mama perhatikan dari durasi dan berapa banyak jumlah darah yang keluar.

Di hari pertama menstruasi, darah yang keluar pada awalnya mungkin hanya berupa tetesan bercak yang umumnya akan semakin banyak seiring berjalannya waktu. Perdarahan menstruasi umumnya akan paling banyak terjadi di hari kedua.

Jika perdarahan dari vagina berlangsung selama kurang lebih seminggu, ini adalah tanda menstruasi. Terutama jika terjadi dekat dengan jadwal haid Mama yang biasanya.

Sebaliknya, flek tanda hamil hanya terjadi sebentar dan tidak menghasilkan banyak darah. Bercak darah ini dikenal sebagai perdarahan implantasi, terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel ke dinding rahim.

Bercak darah akibat perdarahan implantasi umumnya terjadi dalam 10-14 hari setelah pembuahan, dan hanya berlangsung selama 1-2 hari. Jumlah darah yang keluar biasanya hanya sedikit, tidak sampai membasahi pembalut.

Warna darah haid dan flek hamil juga berbeda. Perdarahan haid akan menghasilkan darah berwarna merah tua atau cokelat gelap, sementara flek darah tanda awal kehamilan biasanya berwarna merah muda.

Yang harus diketahui,
“Ada banyak mitos dan kabar burung yang menyelimuti kehamilan. Sebagai bekal persiapan mempersiapkan kelahiran si Kecil.

Baca Juga: 7 Aksesoris Wanita Berhijab, Ada yang Cocok untuk Hijab Pashmina, Ibu-Ibu Mau Coba?

3. Perut Hamil atau Haid

Kram perut juga sering muncul sebagai gejala PMS dan di awal kehamilan. Bagaimana membedakannya?

Kram perut gejala haid biasanya terjadi 1-2 hari sebelum menstruasi mulai. Kram perut mulai mereda saat haid tiba dan tidak lagi terasa ketika menstruasi berakhir.

Kram perut jadi gejala hamil jika terasa di bawah perut atau punggung bawah.

4. Perubahan Mood Akibat PMS atau Hamil

PMS dan ciri hamil muda bisa sama-sama menyebabkan mood Mama berubah-ubah. Mood swings yang menjadi tanda PMS seperti tiba-tiba mudah tersinggung, kesal, atau menangis, biasanya tidak berlangsung lama dan akan berangsur hilang seiring dengan waktu haid tiba.

Sementara itu, mood swings tanda hamil biasanya akan berlangsung lebih lama dan bisa hilang timbul sampai ketika Mama melahirkan.

5. Ngidam PMS atau Hamil

Ngidam juga sering dialami oleh perempuan saat PMS atau tanda haid dan hamil yang mungkin Mama alami.

Ngidam gejala menstruasi biasanya ditandai dengan kebiasaan pola makan yang berubah. Mama mungkin menginginkan cokelat, permen, atau makanan asin.

Saat PMS, nafsu makan Mama mungkin akan meningkat beberapa hari sebelum menstruasi datang. Namun, tingkat dan durasi mengidam ini tidak sama dengan tanda hamil.

Ketika hamil, Mama memiliki keinginan makanan yang sangat spesifik. Mama juga mungkin sama sekali tidak tertarik dengan suatu jenis makanan tertentu, termasuk makanan favorit Mama.

Selain rasa, Mama bisa jadi tidak menyukai bau dan rasa makanan tertentu, bahkan yang Mama sukai sekalipun. Kondisi ini dapat berlangsung selama masa kehamilan.

6. Sakit Punggung Haid vs Sakit Punggung Tanda Hamil

Tanda haid dan hamil sama-sama memunculkan sakit punggung. Perbedaannya, gejala haid ditandai dengan punggung bagian bawah terasa nyeri atau seperti tertarik. Beberapa wanita bahkan merasakan nyeri yang intens di bagian punggung saat menstruasi.

Sakit punggung saat hamil dapat terjadi seiring dengan bertambahnya ukuran perut Mama. Sebab tubuh memproduksi lebih banyak hormon relaksin yang melemaskan ligamen dan melonggarkan persendian.

Hormon relaksin utamanya berfungsi untuk mempersiapkan Mama menghadapi kelahiran bayi. Oleh karena itu, sakit punggung saat hamil akan berangsur hilang ketika bayi lahir.

Bagaimana Cara Memastikan Sedang Hamil atau Tidak? Perlu diingat bahwa tidak semua perempuan akan mengalami gejala haid dan hamil yang sama.

Sebagian mungkin hanya akan mengalami sedikit dari gejala yang ada, tapi sebagian lagi ada yang merasakan gejala yang cukup berat, dan sisanya ada yang sama sekali tidak merasakan gejala.

Apabila Mama sedang telat haid dan ragu ini hanyalah PMS atau karena hamil, segera cek dengan test pack ketika buang air kecil pertama kali setelah bangun tidur. Alat ini bekerja dengan mendeteksi hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam air seni.

Tapi, kehamilan biasanya baru dapat terdeteksi oleh alat setidaknya 7 hari setelah telat haid karena di rentang waktu inilah test pack bisa mendeteksi ada tidaknya hormon hCG.

Selain itu, Mama bisa memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan benar hamil atau tidak dengan lebih akurat. Ini terutama dilakukan bila Mama merasa sulit membedakan gejala yang dialami termasuk haid dan hamil.

Apabila tes uji kehamilan menunjukkan hasil positif, Mama juga perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan apakah Mama hamil atau tidak, sudah berapa usia kehamilannya, dan bagaimana kondisi janin dalam kandungan. ***

Penulis: Iwa Ahmad Sungkawa

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah