Napak Tilas Saluran Parit Peninggalan Ma Eroh,Sang Pejuang Lingkungan Hidup yang Mulai Terlupakan

- 12 Juni 2024, 09:00 WIB
Kepala Desa Santanamekar, Ade Saepudin bersama tokoh masyarakat
Kepala Desa Santanamekar, Ade Saepudin bersama tokoh masyarakat /

KABAR SINGAPARNA - Masih ingat atau pernah mendengar nama Mak Eroh? bagi yang lahir dibawah tahun 80 han pasti sudah mendengar bahkan mengenal sosok Mak Eroh yang berjuluk si tangan besi. Dia adalah  seorang wanita pejuang lingkungan hidup asal Cisayong Tasikmalaya yang menggali saluran air seorang diri demi mengalirkan air dari hutan belantara ke kampung Pasir Kadu tempat dia tinggal yang pada saat itu kekurangan air.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang perjuangan Mak Eroh, tim Kabar Singaparna mencoba menemui Kepala Desa dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, tempat Mak Eroh tinggal pada masa itu.Selasa 11 Juni 2024.

Tokoh masyarakat atau sesepuh Desa Santanamekar, Ade Uwon, mengatakan, Mak Eroh merupakan seorang wanita tangguh yang tinggal di Kampung Pasir Kadu, sehari-hari Mak Eroh mencari supa lember ( jamur yang tumbuh pada kayu) ke hutan yang ada di kaki Gunung Galunggung, lalu Mak Eroh menjual jamur tersebut keliling kampung untuk di tukar dengan beras.

Lanjut dia, hingga suatu hari ketika sedang mencari jamur di sebuah hutan yang bernama Pasir Lutung, Mak Eroh menemukan sumber mata air, lalu terbesit dalam benak dia untuk menyalurkan air tersebut ke kampungnya yang pada saat itu sedang krisis air. Kemudian keesokan harinya Mak Eroh membawa peralatan seadanya dan mulai menggali membuat saluran dengan cangkul dan linggis.

" Saat itu Mak Eroh mendapat cibiran dan cemoohan dari warga kampung, karena Mak Eroh melakukan hal yang tidak mungkin, membuat saluran air dari hutan belantara seorang diri dengan alat seaadanya " katanya.

Dengan kegigihan dan semangatnya, Mak Eroh tidak mempedulikan cibiran warga, ia terus berjibaku seorang diri

Setelah saluran mulai mendekati pesawahan, barulah warga kampung ikut membantu Mak Eroh untuk mewujudkan impiannya memiliki aliran air ke pesawahan dan pemukiman warga.

Ia menambahkan, pada waktu itu, Mak Eroh sampai menghabiskan kurang lebih100 buah cangkul untuk membuat saluran air tersebut, panjang saluran yang dibuat Mak Eroh sekitar 6 km, dengan medan yang curam dan melalui tebing dan hutan rimba yang jarang terjamah warga.

Sementara itu, saat ditemui di kantornya, Kepala Desa Santanamekar, menceritakan, bahwa Mak Eroh merupakan tokoh legendaris kebanggaan Desa Santanamekar yang sangat berjasa bagi masyarakat.

Halaman:

Editor: Eris Rismawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah