Network
KABAR SINGAPARNA - Kasus kematian bayi yang meninggal usai melahirkan, sempat menjadi perhatian publik dan menjadi perbincangan di media sosial.
Diketahui permasalahan tersebut terus berlanjut dan sedang dalam proses penyelidikan. Pada hari, Senin 18 Desember 2023, tim forensik dari RSUD.dr Slamet Garut dan Polres Tasikmalaya Kota sudah melakukan autopsi terhadap jenazah sang bayi.
Dirjen Kesehatan Republik Indonesia, didampingi dokter dari RS Cipto Mangunkusumo dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya bahkan sempat mendatangi klinik yang berlokasi di Jl. Bantarsari Kelurahan Bantarsari Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Terkena Aturan, 10 Kepala Sekolah Kembali Mengajar Jadi Guru
Sekitar pukul 15.00, Dirjen Kesehatan dan dokter RS Ciptomangunkusumo beserta Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya meninggalkan klinik. Saat dimintai keterangan, enggan memberi keterangan dan diarahkan ke pihak klinik.
Menurut keterangan pemilik Klinik, dr. Ujang, Dirjen Kesehatan RI bersama dokter dari RS Ciptomangunkusumo tiada lain untuk menyelidiki dan mencari fakta kejadian yang sebenarnya.
"Adapun hal yang ditanyakan oleh Dirjen Kesehatan RI terkait kronologis kejadian yang sebenarnya dan melihat beberapa fasilitas dan pelayanan yang ada di klinik," ucap Ujang.
Dikatakan Ujang, selama ini pihak klinik belum memberi keterangan atau memilih diam kepada awak media, dengan alasan untuk menjaga kondusifitas dan menjaga perasaan orang tua bayi.
Sementara itu saat ditanya kronologis kejadian, bidan berinisial (D) yang menangani proses persalinan, menjelaskan bahwa proses persalinan dan penanganan bayi sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP.
Baca Juga: Kenaikan Komoditi Pokok Tidak Terbendung, Belum Ada Tanda-tanda Harga Turun
