Warga Kecewa Tak Dapat Tukarkan Uang, Saat Penukaran di Alun-alun Singaparna

- 26 Maret 2024, 18:44 WIB
Ratusan warga disekitar wilayah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menyerbu kendaraan kas keliling yang ada di Alun-alun Singaparna demi menukarkan pecahan uang baru di kendaraan Kas Keliling, Selasa 26 Maret 2024.
Ratusan warga disekitar wilayah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menyerbu kendaraan kas keliling yang ada di Alun-alun Singaparna demi menukarkan pecahan uang baru di kendaraan Kas Keliling, Selasa 26 Maret 2024. /Aris M Fitrian/

KABAR SINGAPARNA - Ratusan warga disekitar wilayah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menyerbu kendaraan kas keliling yang ada di Alun-alun Singaparna demi menukarkan pecahan uang baru di kendaraan Kas Keliling. Mereka pun rela antri hingga berpanas-panasan agar mendapatkan uang pecahan baru guna keperluan THR lebaran, Selasa 26 Maret 2024.

Akan tetapi beberapa warga sempat kecewa akibat gagal mendapat uang baru. Hal ini dikarenakan, penukaran uang mengharuskan daftar dulu secara online. Sementara banyak warga yang datang belum melakukan pendaftaran online.

Baca Juga: Peredaran Uang Palsu di Pasar Singaparna Makin Meresahkan, Para Pedagang Banyak Jadi Korban

Salah seorang warga, Lutfi, langsung meluapkannya akibat gagal mendapatkan uang kertas baru yang disediakan kendaraan kas keliling bank indonesia. Dirinya terus menggerutu sambil menunjukan uang kertas pecahan Rp 100.000 senilai delapan juta rupiah dalam kantong plastik.

"Ini teh uang, bukan koran. Saya datang kesini mau nuker uang, tapi tidak dilayani. Ada apa ini," ujar wanita ini.

Perempuan ini gagal menukarkan uang lembaran pecahan lama dengan yang baru karena sebelumnya tidak mendaftar online. Maka tidak sedikit warga yang sudah antri gagal menukarkan uang lama dengan baru. Mereka kesulitan daftar online melalui website yang disediakan Bank Indonesia.

Masyarakat merasa penukaran uang baru melalui jalur pendaftaran online menyulitkan, khususnya bagi yang awal aplikasi online. Sebab kata dia, tidak semua warga cekatan dan piawai memakai aplikasi online. Semestinya Bank Indonesia pun membuka opsi lain, penukaran secara manual.

"Ribet pisan harus daftar dulu online. Padahal saya mau nuker uang, bukan mau minta," jelasnya.

Tidak hanya warga yang gagal menukarkan uang, ada pula ibu hamil yang kelelahan akibat terlalu lama mengantri dan berpanas-panasan menunggu penukaran uang. Kondisi ini pun mendapat kritikan warga, sebab selain pemilihan lokasi yang terik tanpa peneduh, juga tidak ada prioritas bagi perempuan yang tengah hamil.

Baca Juga: Jenis-Jenis Cara Penyajian Kopi yang Harus Diketahui, Agar Tidak Salah Pesan di Cafe

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah