Sejarah Asal Mula Lampion dalam Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia

- 9 Februari 2024, 07:00 WIB
Sejumlah lampion berderet jelang perayaan tahun baru imlek
Sejumlah lampion berderet jelang perayaan tahun baru imlek /Unsplash/Henry & Co

KABAR SINGAPARNA- Penggunaan lampion dalam perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia memiliki sejarah panjang dan makna yang mendalam.

Dimana tradisi lampion dalam perayaan Imlek di Indonesia dibawa oleh para perantau Tionghoa yang datang ke Indonesia sejak berabad-abad lalu. Tradisi ini kemudian berasimilasi dengan budaya lokal dan menjadi bagian integral dari perayaan Imlek di Indonesia.

Saat ini, lampion tidak hanya digunakan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh masyarakat umum sebagai simbol perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Asal Mula dan Sejarah Kue Keranjang Hingga Identik dengan Perayaan Imlek

Lampion dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti kelenteng, rumah-rumah, dan tempat-tempat publik, dan menjadi salah satu daya tarik utama dalam perayaan Imlek.

Berikut beberapa asal mula dan makna lampion dalam tradisi Imlek.

Awal Mula: Lampion telah ada sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M) di Tiongkok. Awalnya, lampion terbuat dari kayu dan dilapisi kain sutra, digunakan sebagai sumber penerangan dan sebagai pelengkap ritual keagamaan.

Festival Lampion: Tradisi Festival Lampion berawal pada Dinasti Tang (618-907 M). Pada masa itu, masyarakat mulai menggunakan lampion kertas untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek dan Festival Lampion.

Legenda: Ada beberapa legenda yang menceritakan asal mula lampion dalam tradisi Imlek. Salah satu legenda yang terkenal adalah tentang monster Nian yang takut dengan warna merah dan suara keras. Masyarakat Tionghoa mulai memasang lampion merah dan menyalakan petasan untuk mengusir Nian.

Makna Lampion

Simbol Kebahagiaan dan Harapan: Lampion melambangkan kebahagiaan, kemakmurandan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah