Khutbah Jum'at: Merawat Air Sebagai Sumber Kehidupan Bagi Manusia

- 12 April 2024, 11:30 WIB
lustrasi perbedaan air laut dengan air pegunungan, kunci jawaban Tema 9 kelas 5 SD MI halaman 30
lustrasi perbedaan air laut dengan air pegunungan, kunci jawaban Tema 9 kelas 5 SD MI halaman 30 /pixabay.com/dimitrisvetsikas1969

Daur air dapat diuraikan secara sederhana, sebagaimana keterangan bahwa uap air di udara, apabila jumlahnya sudah cukup banyak, akan bergumpal menjadi awan. Begitu uap air di dalam awan sudah menjadi titik jenuh ia akan berkondensasi menjadi air yang kemudian dijatuhkan kebumi menjadi hujan. Pada daerah dimana suhu udara lebih rendah daripada titik beku air, kondensi air akan menjadi bentuk fasa padat yang dijatuhkan dalam bentuk batu atau es.

Dengan pemanasan, salju akan hancur, air lelehan salju, sebagaimana air hujan, akan mengaliri dan menggenangi bagian-bagian terendah permukaan bumi dalam bentuk sungai, danau atau rawa di daratan akhirnya akan mengalir kelaut, sebagian air akan meresap kedalam bumi, mengalir dan tersimpan kedalam tanah dan batuan dalam bentuk air tanah dangkal.

Dengan adanya panas matahari, sebagian air yang mengalir dan menggenangi daratan dan lautan akan menguap keudara dan bergerak bersama pergerakan angina. Pada lokasi-lokasi tertentu, kelembapan tersebut akan bergumpal menjadi awan, dalam posisi jenih akan disipretasikan menjadi hujan atau es ataupun salju.

Jamaah shalat Jumat yang berbahagia!

Hal ini terjadi karena adanya beberapa kali perubahan, sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat al-Jatsiyah ayat 5-6).

وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ رِّزْقٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ اٰيٰتٌ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۚ فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَ اللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: “Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah Allah dan ayat-ayat-Nya.” (QS al-Jatsiyah: 5-6).

Yang dimaksud dengan tanda-tanda adalah kebesaran anugerah Allah SWT yang telah menjadikan malam dan siang sebagai peredaran, sebagaimana juga Allah SWT menurunkan hujan melalui udara, namun jarang dari manusia memahaminya. Sebagai manusia hanyalah berikhtiar atas apa yang dikehendaki oleh Allah SWT, bahkan ketika musih kemarau dan tidak ada hujan yang turun, kita diperintahkan untuk shalat istisqa yaitu meminta hujan turun. Sesungguhnya Allah lah yang menurunkan hujan, dan mengubah segala suhu, sesuai peredarannya.

Baca Juga: Adab Dan Etika Yang Harus Diperhatikan Saat Bersilaturahmi Lebaran

Jama’atal mushallin as’ada kumullah fiddaraini!

Halaman:

Editor: Abub M Basit

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah