Inspiratif, Kisah Seorang Nenek Pedagang Keliling Bisa Melaksanakan Qurban Setiap Tahun

30 Mei 2024, 12:45 WIB
Ma Oto, seorang Nenek pedagang Rencang keliling yang berhasil melaksanakan qurban setiap tahun /Eris Rismawan/

KABAR SINGAPARNA - Melaksanakan Qurban merupakan salah satu ibadah yang sangat besar pahalanya bagi umat muslim. Semua umat Islam tentunya mempunyai keinginan untuk melaksanakan qurban dan berbagi dengan sesama. Berbagai cara dilakukan untuk menunaikan ibadah qurban ada yang per orangan, ada juga yang dilakukan secara rereongan, yaitu satu ekor sapi diqurbankan oleh tujuh orang.

Setahun sebelum hari raya Idul Adha, biasanya panitia qurban akan menjaring 7 orang peserta qurban, dengan sistem angsuran yang ditentukan, tergantung harga sapi yang akan dibeli.

Seperti yang dilakukan oleh Ibu Oto seorang nenek yang sehari-hari berjualan rencang ( lauk teman nasi.Red ) keliling asal Gunung Cariu Tasikmalaya, dengan niat kuat dan keinginannya untuk qurban, ia berhasil mengumpulkan uang untuk mengikuti program qurban setiap tahunnya.

Baca Juga: Perbaikan Pipa Perumda Tirta Sukapura Rampung, Normalisasi Selama 3 Hari

" Alhamdulillah setiap tahun saya bisa melaksanakan qurban dengan uang hasil keringat sendiri, dengan menyisihkan uang hasil jualan rencang keliling " ungkapnya.

Dikatakan Oto, setiap hari ia berjualan rencang keliling kampung untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, pekerjaan tersebut ia jalani semenjak ditinggal almarhum suaminya. Meskipun anak-anaknya sempat melarang karena merasa kasihan dengan dirinya, namun ia mengaku, tetap menjalani pekerjaan tersebut karena tidak mau menggantungkan hidup dan membebankan kepada anak-anaknya.

Menurut keterangannya, dagangan yang ia jual sehari-hari bukan bikinan sendiri, akan tapi mengambil dari tetangganya, lalu ia jual dengan mengambil keuntungan rata-rata Rp500 per bungkus.

Baca Juga: KPU Kota Tasikmalaya Bakal Gelar Peluncuran Perdana Maskot dan Jingle Pilkada 2024,di Meriahkan Cleopatra Band

Ia membeberkan, laba yang ia dapat dari hasil penjualannya, dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian ia sisihkan untuk nabung. lalu, kata dia uang yang ia kumpulkan dipakai untuk mengikuti program qurban yang ada di kampungnya.

Di usianya yang sudah menginjak 70 tahun, dia tetap semangat meskipun tinggal dirumah seorang diri, karena anak-anaknya sudah berumah tangga.Menurutnya di usia yang sudah tidak muda lagi, ia sudah harus memikirkan bekal untuk di akhirat nanti.

" Saya sadar usia saya sudah tidak muda lagi, untuk itu saya harus memperbanyak ibadah untuk bekal di akhirat nanti " pungkasnya.

Sementara itu, Wawan Yang merupakan Ketua RT 01/ RW 06 Gunung Cariu Kelurahan Cibunigeulis, membenarkan bahwa salah satu warganya tersebut memang rutin mengikuti program qurban.

" Memang ma Oto sehari-hari berjualan keliling kampung, bahkan saya lihat sampai ke luar kampung juga " ucapnya.

Ia berharap, semangat dan rasa peduli dari ma Oto bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi warga lainnya dalam menjalani kehidupan, artinya meskipun dalam keterbatasan ekonomi, namun mampu menyisihkan sebagian hasil keringatnya untuk berbuat kebaikan.***

Editor: Eris Rismawan

Tags

Terkini

Terpopuler