Network
KABAR SINGAPARNA - Dalam upaya menanggulangi dan mencegah penyebaran hama Wereng Batang Cokelat (WBC), Penyuluh dan POPT Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Indihiang bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) melakukan gerakan pengendalian OPT WBC secara serempak di lahan pesawahan milik petani di Kampung Gunung Muncang, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Kamis 13 Juni 2024.
Pada kesempatan itu, turut hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Drs H.Adang Mulyana, M.M, Kepala Bidang Pertanian Kota Tasikmalaya, Anisah Kardiyati, S.P.i, MP. dan Unsur muspika Kecamatan Bungursari.
Baca Juga: Sejarah Penamaan Wisata Curug Batu Blek, Menurut Tokoh Masyarakat Desa Santanamekar Tasikmalaya
Kepala DKP3 Kota Tasikmalaya, Drs H.Adang Mulyana, M.M, menjelaskan, kegiatan hari ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pihak pemerintah untuk membantu para petani dalam menanggulangi masalah hama wereng batang cokelat, yang ahir-ahir ini menyerang lahan pesawahan.
" Hari ini kita melakukan penyemprotan pestisida di area pesawahan seluas kurang lebih 10 hektar, semoga dengan adanya penyemprotan ini, penyebaran hama wereng dapat segera di tanggulangi" pungkasnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kelurahan Cibunigeulis, Yayat Ruhiat Mahendra, S.P, mengatakan, pihaknya terus mendorong petani agar termotivasi untuk mengendalikan hama wereng coklat dari awal dan terus memberikan penyuluhan terkait pengelolaan tanaman terpadu.
Yayat juga menambahkan, penyemprotan dengan pestisida ini harus dilakukan secara serempak di seluruh lokasi area pesawahan, tidak bisa dilakukan per petak, hal itu agar hama wereng tidak pindah ke lahan sawah lainnya.
Baca Juga: Napak Tilas Saluran Parit Peninggalan Ma Eroh,Sang Pejuang Lingkungan Hidup yang Mulai Terlupakan
" Alhamdulillah hari ini kami bisa melaksanakan gerakan pengendalian hama wereng batang coklat, sebagai langkah awal dalam upaya pencegahan penyebaran hama wereng sebelum menyebabkan kerusakan pada pertanaman" ungkapnya.
