Disduk Tasikmalaya Kebut Perekaman e-KTP Menjelang Pemilu 2024

- 15 Juni 2023, 11:30 WIB
Seorang pelajar SMA tengah mengajukan perekaman e-KTP di kantor Disdukcapil Kabupaten Tasikmalaya seiring usianya yang memasuki 17 tahun ke atas dan sudah bisa memiliki identitas kependudukan berupa e-KTP.
Seorang pelajar SMA tengah mengajukan perekaman e-KTP di kantor Disdukcapil Kabupaten Tasikmalaya seiring usianya yang memasuki 17 tahun ke atas dan sudah bisa memiliki identitas kependudukan berupa e-KTP. /Aris M Fitrian/

KABAR SINGAPARNA - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) bagi remaja diatas 17 tahun atau kalangan pemilih pemula serta warga yang belum melakukan perekaman.

Hal ini sebagai salah satu upaya menyelamatkan hak pilih warga negara menjelang Pemilu 2024.

Dimana salah satu syarat utama bagi warga negara Indonesia menggunakan hak pilihnya yakni tercatat atau memiliki e-KTP. Sebab kesuksesan hajat Pemilu 2024 akan tidak maksimal jika proses pencetakan e-KTP tidak berjalan lancar.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tasikmalaya, Hj. Wini, mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya dalam percepatan perekaman dan pencetakan e-KTP.

Dimana selain bisa dilakukan di kantor Disdukcapil dan Kecamatan, juga dilakukan perekaman keliling hingga ke pelosok kampung.

“Kami lakukan percepatan perekaman KTP elektronik, karena jangan sampai pada waktunya nanti ada masyarakat yang belum terekam. Makanya kami membuat inovasi berupa pelayanan keliling, karena perekaman itu tidak bisa online, sehingga kami yang ke lapangan,” ujar Wini, Kamis 14 Juni 2023.

Untuk itu, Wini menegaskan bahwa pihaknya sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkan kebutuhan Pemilu 2024. Konsentrasinya pada perekaman, sebelum ke pencetakan.

Dalam menjalankan inovasinya itu, kata Wini, pihaknya sudah mempunyai jadwal selama setahun. Hampir setiap hari petugasnya berkeliling ke kecamatan, khusus untuk perekaman.

“Setiap hari untuk perekaman itu di atas 100 atau 200 orang. Inovasi kami juga bagi masyarakat berkebutuhan khusus seperti difabel, jompo, bahkan ODGJ. Termasuk pelayanan untuk desa-desa terpencil,” kata Wini.

Inovasi yang kedua adalah memberi keistimewaan kepada remaja yang baru beranjak 17 tahun keatas, atau masuk kalangan pemilih pemula.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x