Petani Sukasirna Rajapolah Andalkan Kincir Air Hadapi Kemarau

- 29 Agustus 2023, 18:16 WIB
Sejumlah kincir air dibuat para petani Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, pada setiap tahunnya dalam menghadapi musim kemarau guna mengaliri lahan persawahan mereka.
Sejumlah kincir air dibuat para petani Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, pada setiap tahunnya dalam menghadapi musim kemarau guna mengaliri lahan persawahan mereka. /Aris M Fitrian/

KABAR SINGAPARNA - Dalam menghadapi musim kemarau, khususnya mengantisipasi lahan persawahan yang kekeringan, para petani Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, setiap tahunnya punya cara jitu agar lahannya tetap terairi.

Hal ini dengan cara ramai-ramai bergotong royong membuat kincir air raksana yang berfungsi mengambil air dari sungai Citanduy dan dialirkan ke lahan persawahan mereka.

Cara cerdas dan unik tersebut tentu saja bisa diterapkan pada lahan-lahan persawahan yang posisinya lebih tinggi dari aliran sungai. Sehingga bila petani di daerah lain mulai resah jika datang musim kemarau, maka petani di kampung Sukasirna ini tetap tenang dan bisa menggarap sawahnya sepanjang tahun.

Kepala Desa Manggungsari Ucu Komar Awaludin mengatakan, pembuatan kincir yang dipakai petani untuk pengangkut air itu sudah menjadi tradisi petani di wilayahnya. Bahkan sejak dari kakek buyutnya pun, teknik ini dipakai warga dalam mengaliri sawah ketika datang musim kemarau.

Baca Juga: Kenaikan Harga Beras Diduga Persaingan Bisnis Pengusaha

"Sudah sejak dulu, sejak zaman orang tua kita dulu sudah dipakai. Kalau mau musim kemarau pasti membuat kincir air," jelas Ucu, Selasa 29 Agustus 2023.

Ucu mengaku, memang tidak tahu persis siapa yang dulu mengawali pembuatan kincir tersebut. Sebab teknik ini sudah merupakan tradisi turun temurun warga setempat.

Ia mengatakan jika pembuatan kincir itu dilakukan secara swadaya oleh para petani, sebagai sebuah upaya mempertahankan agar sawahnya tetap produktif meski musim kemarau.

"Jadi warga membuatnya secara swadaya. Kami Pemerintah Desa tentu mendukung dan membantu memberikan pendampingan," jelas Ucu.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah