Filosopi Dibalik Kue Nastar, Kue Paling Sering Dihidangkan di Lebaran Idulfitri

- 20 Maret 2024, 07:00 WIB
Nastar Kue Wajib Saat Idul Fitri.
Nastar Kue Wajib Saat Idul Fitri. /Pixabay.com

KABAR SINGAPARNA - Kue nastar, dengan isian selai nanas yang manis dan asam dan balutan adonan mentega yang renyah, telah menjadi hidangan wajib di Hari Raya Idul Fitri. Di balik kelezatannya, kue nastar menyimpan filosofi yang menarik untuk ditelusuri.

Nastar berasal dari bahasa Belanda "ananas" (nanas) dan "taart" (kue). Dipercaya bahwa kue ini terinspirasi dari kue "ananasgebak" yang populer di Belanda. Warna kuning keemasan pada nastar melambangkan kemakmuran dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa dan Indonesia. Warna ini diasosiasikan dengan emas, yang merupakan simbol kekayaan dan kelimpahan.

Baca Juga: Resep Cara Membuat Kue Nastar untuk Lebaran, Simpel dan Mudah

Membuat nastar membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, mulai dari membuat adonan, mengisi selai, hingga membakarnya dengan sempurna. Proses ini mencerminkan nilai-nilai seperti ketekunan, kesabaran, dan ketelitian, yang merupakan sifat-sifat yang diharapkan dalam kehidupan.

Membuat nastar bersama keluarga dan kerabat menjadi tradisi yang digemari menjelang lebaran. Momen ini menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan, berbagi keceriaan, dan menciptakan kenangan indah bersama.

Rasa manis dari adonan dan selai nanas yang asam berpadu dengan sempurna dalam nastar. Perpaduan rasa ini melambangkan keseimbangan dalam kehidupan, di mana suka dan duka, pahit dan manis, selalu datang silih berganti.

Menyajikan nastar kepada tamu saat lebaran merupakan tradisi yang mencerminkan keramahan dan kemurahan hati. Kue ini menjadi simbol pembuka untuk menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan antar sesama.

Kue nastar bukan hanya hidangan lezat yang dinanti saat lebaran, tetapi juga mengandung filosofi yang mendalam tentang kemakmuran, kesabaran, kebersamaan, keseimbangan, dan keramahan. Tradisi membuat dan menyantap nastar menjadi bagian penting dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri dan mempererat hubungan antar manusia.

Baca Juga: Gosok Gigi pada Saat Puasa Bagaimana Hukumnya, Berikut Penjelasan dan Tips Jaga Kebersihan Mulut

Nastar memiliki beberapa makna simbolis dalam budaya Indonesia, yaitu:

  • Keberuntungan: Warna kuning keemasan pada nastar melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
  • Kebersamaan: Proses pembuatan nastar yang biasanya dilakukan bersama keluarga melambangkan kebersamaan dan kehangatan.
  • Kasih sayang: Nastar yang dibagikan kepada tamu dan keluarga melambangkan kasih sayang dan keramahan.

Kue nastar lebaran bukan hanya sekedar kue kering, tetapi juga memiliki makna simbolis yang penting dalam budaya Indonesia. Nastar menjadi ikon Hari Raya Idul Fitri dan selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia.***

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah