Dua Pelaku Maling Bermoduskan Pengobatan Alternatif Diamuk Masa

- 28 Oktober 2023, 21:05 WIB
Foto tangkapan video aksi masa terhadap pelaku pencurian bermoduskan pengobatan alternatif di Desa Puspahiang, kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya Sabtu 28 Oktober 2023.
Foto tangkapan video aksi masa terhadap pelaku pencurian bermoduskan pengobatan alternatif di Desa Puspahiang, kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya Sabtu 28 Oktober 2023. /

KABAR SINGAPARNA - Dua dari lima orang anggota kompolotan maling bermoduskan pengobatan alternatif keliling kampung jadi sasaran amuk masa, Sabtu 28 Oktober 2023.

Terlebih dahulu, masa bahkan sempat melakukan pengejaran terhadap para pelaku lebih dari 10 KM, dari Kecamatan Salawu ke kecamatan Puspahiang, hingga akhirnya dua orang pelaku berhasil ditangkap. Beruntung anggota kepolisian segera datang ke lokasi

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kabar Singaparna, awalnya ada 5 orang komplotan maling yang beraksi di Kampung Ciomas, Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu siang 28 Oktober 2023.

Para pelaku yang mengendarai sebuah mini bus warna hitam masuk ke rumah warga sekitar bernama Isoh (55). Disini, mereka berpura-pura menawarkan obat herbal serta jasa pengobatan alternatif. Penampilan pelaku yang meyakinkan membuat korbannya terperdaya dan menuruti ajakan para pelaku.

Baca Juga: Tiga Exit Tol Getaci Diusulkan Pemkab Tasikmalaya, Minta di Cigalontang, Jl. Cisinga, dan Cineam

"Jadi para pelaku yang jumlahnya 5 orang ini merupakan komplotan, bahkan ada pelaku perempuannya. Mereka lantas menawarkan obat herbal dan pengobatan alternatif pada korban," jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya IPTU Ridwan Budiarta.

Korban tidak menaruh curiga bahkan kakinya sempat direndam pada air dalam baskom dalih untuk diobati. Namun pelaku meminta korban untuk membuka sejumlah perhiasan yang dikenakan, dengan dalih untuk keberhasilan pengobatan.

Lagi-lagi korban tanpa curiga apa-apa menyerahkan seluruh perhiasan emasnya pada pelaku. Namun korban baru tersadar jika dirinya telah ditipu saat kelima orang komplotan ini melarikan diri dari rumahnya.

"Korban diminta lepas perhiasannya, karena kata para pelaku harus steril saat pengobatan. Namun taunya malah diambil pelaku dan baru sadar saat pelaku kabur," tambah Ridwan.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah