Komplotan Kejahatan Bermodus Pengobatan Keliling Kampung Diringkus Polisi

- 15 November 2023, 16:14 WIB
Polres Tasikmalaya meringkus 6 pelaku kawanan pencurian dengan modus pengobatan alternatif keliling kampung yang telah beraksi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 15 November 2023.
Polres Tasikmalaya meringkus 6 pelaku kawanan pencurian dengan modus pengobatan alternatif keliling kampung yang telah beraksi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 15 November 2023. /Aris M Fitrian/

KABAR SINGAPARNA- Para pelaku kawanan pencurian bermoduskan pengobatan alternatif keliling ke kampung yang sempat terjadi pada Sabtu 28 Oktober 2023 di Desa sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya berhasil di ringkus jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya, Rabu 15 November 2023.

Polisi mengamankan sebanyak 6 orang tersangka, dan salah satunya merupakan seorang perempuan. Diketahui kawanan ini merupakan komplotan penipu dan pencurian lintas provinsi.

Aksi awal penangkapan kawanan ini sempat viral, setelah mobil pelaku mengalami insiden di Kecamatan Puspahiang. Kala itu, warga yang melakukan pengejaran berhasil meringkus 2 pelaku dari dalam mobil tersebut. Dari sini polisi melakukan pengembangan, hingga menangkap 4 orang pelaku lainnya.

Baca Juga: Bayi Laki-laki Ditemukan Dekat Kandang Ayam, Kondisinya Hipotermia dan Masih Nempel Tali Ari-ari

"Setelah hasil pengembangan, anggota kami akhirnya meringkus kawanan kasus pencurian bermoduskan pengobatan alternatif yang sempat terjadi beberapa waktu kebelakang," jelas Kapolres Tasikmalaya, AKBP Suhardi Hery Haryanto, saat melaksanakan Pers rilis di Mapolres Tasikmalaya Rabu 15 November 2023.

Ia menjelaskan, jika modus operasi para pelaku yakni dengan datang ke rumah-rumah warga dengan berpura-pura menawarkan jasa pengobatan alternatif.Namun para pelaku yang selalu berkelompok 4 sampai 5 orang satu kali beroperasi ini, memanfaatkan situasi dan ketidak kewaspadaan korbannya.

"Selain itu mereka juga menawarkan obat herbal guna mengelabui korbannya," tambahnya.

Korbannya mayoritas ibu-ibu dan lansia. Disinilah peran pelaku perempuan. Dirinya bertugas yang membujuk korbannya untuk mau diobati. Korban diminta menuruti tahapan pengobatan yang akan dilakukan pelaku.

Seperti salah satu syaratnya dengan menanggalkan perhiasan emasnya. Namun saat korban lengah, para pelaku kabur dengan mengambil barang milik korban.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah