Harga Beras di Pasar Singaparna Dijual Malah Lebih Mahal dari HET

- 11 Juni 2024, 19:00 WIB
Foto :  Seorang pedagang di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tengah melayani pembeli. Saat ini harga beras di Pasar Singaparna justru lebih malah dari HET yang ditetapkan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional.
Foto : Seorang pedagang di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tengah melayani pembeli. Saat ini harga beras di Pasar Singaparna justru lebih malah dari HET yang ditetapkan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional. /Aris M Fitrian/

KABAR SINGAPARNA - Harga beras di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kini masih menembus harga Rp 16.000 per kilogramnya, Selasa 11 Juni 2024. Kondisi ini pun tidak menunjukan penurunan harga kembali normal, pasca melambung 2 bulan lalu atau kala itu menjelang Idul Fitri.

Kenaikan harga beras yang masih tinggi di pasaran tersebut diindikasi terjadi karena selian gagal panen, juga biaya produksi penggarapan lahan petani cukup mahal. Ditambah adanya ketetapan Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional, terkait kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.

Baca Juga: Nekad Curi 2 Karung Gabah Dalih Kebutuhan Ekonomi, Pelaku Residivis Kasus Curanmor

Dimana untuk beras medium naik dari asalnya Rp 10.900 menjadi Rp 12.500 perkilogram, sementara harga beras premium Rp 13.900 sampai Rp 14.900 per kilogramnya.

Salah satu pedagang beras di Pasar Singaparna Ucu Suryana menyebut, jika setelah adanya ketetapan HET harga beras mengalami kenaikan, harga peras premium di Pasar Singaparna justru naik menjadi Rp 16.000 dan medium Rp 13.500 setiap satu kilogramnya.

"Paling tingga saat ini Rp 16.000 per kilogram untuk beras Premium. Kondisi ini terjadi setelah adanya HET," kata dia.

Tidak hanya HET yang menyebabkan kenaikan harga beras, para pedagang mengindikasi karena menghindari kerugian yang tingginya biaya operasional untuk beras tersebut. Dimana ada biaya kuli pikul transportasi yang harus dikeluarkan pedagang untuk membawa beras dari kendaraan ke kios yang berada di dalam pasar.

Salah satu pembeli beras, Heni (40) menyebut jika dirinya menyenangkan soal adanya kenaikan HET pada beras tersebut. Padahal di lapangan tetap saja harga beras tinggi, bahkan melebihi HET yang ditetapkan. Bahkan harga beras malah lebih tinggi, yakni Rp 16.000 per kilogram untuk kualitas medium dan Rp 14.000 kualitas premium.

"Harapannya tentu setelah ada HET harga beras tersebut harga beras jadi bisa terkendali. Namun fakta di lapangan, harganya justru malah lebih mahal," ujar dia.

Baca Juga: Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Meninggal di Gunung Cakrabuana Saat Mengikuti Diklat SAR

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah