Islam Agama yang Anti Budaya Patriarki

- 3 Juni 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi terkait beberapa Asal Mula Pembangunan Kabah, Rumah Suci Jadi Kiblat Umat Islam di Seluruh Dunia
Ilustrasi terkait beberapa Asal Mula Pembangunan Kabah, Rumah Suci Jadi Kiblat Umat Islam di Seluruh Dunia /Tangkapan layar/YouTube Jazirah Ilmu

Baca Juga: Tips Sehat Mengolah Daging Kurban Agar Aman Bagi Penderita Kolesterol

Selain itu, penegasan kemahaadi- lan Allah yang menjunjung tinggi keseta- raan relasi gender antara laki-laki dan perempuan dinyatakan dalam ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini. Ayat-ayat berikut ini mungkin agak jarang dikutip dan cenderung kalah gaungnya dengan ayat Al-Qur'an yang sering dikutip untuk mendukung budaya patriarki, yaitu QS. Al-Nisa[4]: 34 dan QS. Al-Baqarah [2]: 228 seperti yang telah dibahas dalam isi tafsir Ibn Katsir. Ayat-ayat yang mendukung kesetaraan relasi gender tersebut adalah sebagai berikut.

a. QS. Al-Nisa [4]: 1 menjelaskan ten- tang penciptaan manusia pertama, yaitu bahwa manusia tercipta dari sa- tu bahan yang sama, yaitu dari tanah; sementara manusia lainnya kecuali Nabi Isa diciptakan dari percampu- ran sperma dan indung telur. Karena manusia diciptakan dari bahan yang sama, maka tidak ada dasar untuk mengklaim bahwa laki-laki lebih ung- gul dari perempuan.

b. QS al-Hujurat [49]: 13 menjelaskan bahwa keunggulan manusia di mata Allah hanyalah berdasarkan atas ketakwaannya (sesuatu yang harus diusahakan), bukan atas dasar warna kulit, bangsa atau jenis kelamin.

c. QS. Nisa [4]: 124 menunjukkan al-Nisa keadilan Allah yang tidak mendiskri- minasi jenis kelamin perempuan se hingga siapa pun yang berbuat baik, baik berjenis kelamin laki-laki atau pun perempuan, sedang ia beriman, maka mereka akan masuk surga dan tidak akan dizalimi sedikit pun. Ayat ini senada dengan QS. al-Nahl [16]: 97 bahwa Allah akan memberi ganjaran sebaik-baiknya kepada yang beramal saleh dan beriman baik berjenis kela- min laki-laki atau perempuan.

Baca Juga: Tips Rahasia Agar Daging Kurban Tidak Berbahaya Bagi Tubuh, Simpan Informasi Ini Untuk Berjaga

d. Kesetaraan/kemitraan antara laki-la- ki dan perempuan juga tergambar da- lam QS. al-Tawbah [9]: 71 dan QS. al- Baqarah [2]: 187. Yaitu bahwa muk- min laki-laki dan mukmin perem- puan itu adalah wali atau pelindung atau teman bagi satu sama lain. Fung- si laki-laki bagi perempuan dan fung- si perempuan bagi laki-laki bagaikan pakaian satu sama lain. Fungsi pakai- an itu sendiri adalah untuk memberi- kan kenyamanan, menutupi aib dan melindungi, satu sama lain.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Muslim pada umumnya dipengaruhi oleh sistem patriarki dalam memahami agama dan membentuk budaya, sehingga budaya yang dihasilkan adalah budaya patriarkis yang memosisikan laki-laki selalu lebih unggul di atas perempuan.

Padahal Islam adalah agama anti-patriarki, yang menjunjung tinggi keadilan dan menghargai manusia bukan atas dasar jenis kelamin- nya, melainkan usahanya. Oleh pemahaman baru ter- hadap agama dengan menggunakan perspektip keadilan gender, yang lebih bisa membuka mata masyarakat Muslim akan pesan keadilan gender dalam Al Qur’an.

Dengan menggunakan lensa keadilan gender, duharapkan masyarakat Muslim tidak lagi menganggap bahwa kenabian dan kepemimpinan hanya untuk laki laki saja***

Halaman:

Editor: Abub M Basit


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah