Objek Wisata Religi Pamijahan Tasikmalaya Selalu Tutup pada Bulan Ramadan, Ini Jawabannya

- 4 April 2024, 20:45 WIB
gerbang masuk ke objek wisata religi pamijahan
gerbang masuk ke objek wisata religi pamijahan /iwa ahmad sungkawa/

KABAR SINGAPARNA - Objek wisata ziarah Pamijahan yang berlokasi di Desa Pamijahan Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat yang biasanya dipadati peziarah, tampak sepi saat bulan Ramadan, Kamis 4 April 2024.

Warung-warung yang biasanya menjajakan makanan dan souvenir khas Pamijahan semua tutup seolah tidak ada penghuni. Hal yang cukup unik dan menarik dari objek wisata ziarah Pamijahan disetiap bulan Ramadan tempat ziarah di pamijahan itu sepi.

Biasanya Pamijahan tidak pernah sepi dari peziarah yang berdatangan dari berbagai luar daerah maupun pengunjung lokal, ada pemandangan yang berbeda pada saat bulan Ramadhan.

Baca Juga: 150 Warga Kampung Naga Dapat Bantuan Sembako pada Gerakan Pangan Murah di Desa Neglasari Salawu

Koordinator lokasi khas ziarah Pamijahan Dede Nurjaman S.IP menjelaskan, pada bulan suci Ramadhan sudah menjadi tradisi semua warung-warung tutup. Warga Pamijahan lebih mengutamakan di bulan Ramadon sebagai waktu untuk beristirahat.

Selain untuk beristirahat, selama dibulan Ramadhan warga Pamijahan mengisi waktu dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT.

“Penutupan toko ini kemauan dari masing-masing, tidak ada perintah untuk menutup toko. Karena orang di Pamijahan memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga untuk beristirahat. Begitupun juga dengan aktifitas pariwisata di Pamijahan semuanya berhenti. Kecuali makam syeh Abdul Muhyi Pamijahan tetap dibuka. Dan yang datang hanya orang-orang dekat saja," jelas dia.

Baca Juga: BPBD Tasikmalaya Siagakan Posko Bencana di Jalur Mudik, Antisipasi Terjadinya Bencana Alam

Aktivitas akan normal kembali dan berjalan seperti biasanya, kata dia, nanti pada saat setelah Idul Fitri. Aktivitas seperti perdagangan dan pariwisata kembali dibukan sehingga pada sesudah Idul Fitri orang-orang kembali berdatangan untuk berziarah ke makam Syekh H. Abdul Muhyi.

Penulis: Iwa Ahmad Sungkawa

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah