Pasca Lebaran, Kini Giliran Bumbu Dapur di Pasar Singaparna yang Harganya Melambung

- 24 April 2024, 07:30 WIB
Harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan cukup siginifikan sejak pasca lebaran di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 23 April 2024.
Harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan cukup siginifikan sejak pasca lebaran di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 23 April 2024. /Aris M Fitrian/

KABAR SINGAPARNA - Harga sejumlah bumbu dapur di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan kenaikan harga ini hampir 100 persen dari harga sebelum Lebaran Idul Fitri 2024 kemarin.

Kondisi ini pun membuat para pedagang dan konsumen mengeluh. Pasalnya selain harganya yang naik, kualitas barang pun kini justru lebih rendah. Seperti bawang merah dan bawang putih, tidak sedikit yang busuk dan jelek, namun tetap dijual karena harganya sedang tinggi.

Baca Juga: KPU Kabupaten Tasikmalaya Jaring Pendaftaran 195 PPK untuk Pilkada 2024

Bumbu dapur yang saat ini mengalami kenaikan cukup signifikan itu yakni pada komoditas bawang merah yakni Rp 70.000 per kilogram yang awalnya dijual Rp 25.000 per kilogram. Juga bawang putih, yang kini Rp 60.000 per kilogram dari harga awal Rp 30.000 per kilogram.

Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Singaparna, Ridwan (45) mengatakan, naiknya harga bumbu dapur ini membuat pedagang terpaksa menjual bawang merah kualitas rendah akibat pasokan menipis. Selain kusam dan menghitam, beberapa bawang merah ini sudah terlihat busuk. Harganya pun masih cukup tinggi mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

"Sudah naik sejak seminggu lalu, pokonya sesudah lebaran pada naiknya. Harga bawang merah berkisar Rp 70.000 satu kilogramnya," kata dia, Selasa (23/4/2024).

Kenaikan harga juga dialami minyak program pemerintah, Minyak Kita. Meski dibandrol tertulis Rp 14.000 per liter kenyataanya di lapangan dijual Rp 17.000 per liter. Ia mengaku minyak kita tidak ada pengiriman barang lagi pasca lebaran. Sehingga harganya naik semakin tidak bisa terbendung.

"Minyak Kita tak ada yang kirim lagi. Barangnya susah sekarang. Harganya juga Rp 17 ribuan yang satu liter," tutur Lilis pedagang lainnya.

Minyak curah turut naik menembus angka Rp 18 ribu per liter. Sementara harga normal 16 sampai Rp 17 ribuan per liter. Masyarakat berharap harga kembali normal. Pasokan yang berkurang membuat kebutuhan masih tinggi harganya.

Baca Juga: Jaga Tali Silaturahmi, Warga RW 08 Kampung Gunungbatu Cipedes Gelar Halal Bihalal

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x