Lembaga Kesehatan LK-MUI Ingatkan, Surplus Daging Masa Idul Adha dan Tasyriq

- 19 Juni 2024, 18:00 WIB
Daging kurban siap dibagikan kepada masyarakat Blok Ciaren Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Selasa (18/6/2024).
Daging kurban siap dibagikan kepada masyarakat Blok Ciaren Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Selasa (18/6/2024). /Kabar Banjar/D.Iwan

KABAR SINGAPARNA - Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (LK-MUI) mengingatkan umat untuk mewaspadai dampak negatif apabila mengkonsumsi daging secara berlebihan. Imbauan ini merespons surplus daging selama masa Idul Adha dan tiga hari tasyriq. Wakil Ketua Lembaga Kesehatan MUI, Bayu Wahyudi, mengungkapkan dampak negatif dari hal tersebut.

Dikutip dari MUI.OR. ID.Bayu menjelaskan, daging hewan qurban yang berasal dari sapi, unta, kambing, dan domba disebut sebagai daging merah. Dalam daging merah, mempunyai kandungan lemak jenuh dan garam yang sangat tinggi.

Selain itu, Bayu menuturkan, pada olahan daging merah diketahui dapat meningkatkan kadar koleterol dan penumpukkan cairan di dalam tubuh, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila hal tersebut dibiarkan, kolesterol tersebut dapat memicu penumpukkan plak lemah sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Baca Juga: Tawarkan Solusi Memasak Efisien, MODENA Perkenalkan Kmpor Tanam BH 2725 GABK di Tasikmalaya

“Mengonsumsi terlalu banyak daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko seperti: masalah pencernaan seperti sembelit dan peningkatan risiko kanker usus,” kata Bayu kepada MUDigital, di Jakarta, Selasa (18/6/2024).

Bayu menjelaskan, daging merah mengandung senyawa mioglobin yang diproses menjadi senyawa di usus, yang dapat merusak lapisan usus dan kemungkinan meningkatkan risiko kanker kolorektal. Selain itu, memasak daging merah dengan suhu tinggi juga dapat menghasilkan senyawa penyebab kanker lainnya.

Terlalu banyak konsumsi makanan tersebut akan menyebabkan kita mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Berdasarkan penelitian, orang-orang yang makan daging merah dalam jumlah yang lebih banyak cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Lebih lanjut, Bayu menyampaikan, Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, dan lain-lain.

Hal itu, kata Bayu, karena daging merah mengandung purin yang dapat menyebabkan penyakit asam urat. Bayu menambahkan, jenis makanan yang mengandung purin dapat menyebabkan penyakit asam urat, terutama jika dikonsumsi oleh orang tua.

Halaman:

Editor: Abub M Basit

Sumber: MUI


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah