Penyebab Bayi Menangis Saat Tidur, Berikut Cara Mengatasinya

- 26 April 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi bayi menangis. Kenali gejala penyakit ain pada bayi dan anak anda.
Ilustrasi bayi menangis. Kenali gejala penyakit ain pada bayi dan anak anda. /Pixabay/Ben_Kerckx

KABAR SINGAPARNA - Mendengar bayi menangis saat tidur pasti membuat seisi rumah ikut terbangun di tengah malam karena khawatir. Lalu, apa penyebab tangisan si Kecil dan bagaimana cara mengatasinya?

Bayi bisa menangis kapan saja saat ia merasa tidak nyaman atau tidak enak dalam dirinya, termasuk saat tidur. Berikut adalah beberapa penyebab sikecil menangis :

1. Merasa Lapar

Penyebab bayi menangis biasanya karena si Kecil merasa lapar dan belum menyusu. Selain menangis, biasanya bayi yang ingin menyusu menunjukkan tanda-tanda lain seperti mengepalkan tangan ke mulut, memutar kepala ke arah payudara, dan mengecap bibir.

Baca Juga: Resep MPASI Bubur Tempe yang Gurih dan Disukai Bayi, Baik Buat Pencernaan Si Kecil

Bayi baru lahir biasanya harus diberi ASI sebanyak 8-12 kali dalam rentang waktu 24 jam. Durasi menyusui bervariasi, tetapi umumnya berkisar 10-15 menit setiap kali sesi menyusui.

2. Sistem Saraf Belum Berkembang

Sistem saraf pada bayi masih dalam tahap perkembangan, sehingga sulit untuk mengendalikan refleks tubuhnya dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi menangis saat tidur sambil melakukan gerakan seperti menendang atau menggerakkan tangan.

Selain itu, karena kemampuan mengendalikan diri masih terbatas, bayi juga mungkin menangis saat tidur tanpa alasan yang jelas.

3. Tidur Siang Terlalu Lama

Tidur siang yang terlalu lama bisa menjadi penyebab bayi sulit tidur nyenyak di malam hari. Akibatnya, bayi mungkin akan gelisah, menendang, sering mengubah posisi, bahkan menangis saat tidur di malam hari.

Meskipun mungkin seorang ibu menikmati waktu santai saat bayi tidur di siang hari, namun perlu diingat bahwa hal ini bisa berdampak pada pola tidur bayi di malam hari.

4. Suhu yang Terlalu Panas atau Dingin

Bayi menangis saat tidur juga dapat dipicu oleh suhu ruangan yang tidak nyaman, baik terlalu dingin maupun terlalu panas. Karena bayi memiliki tubuh yang lebih sensitif daripada orang dewasa, perubahan suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi kenyamanan si Kecil.

Halaman:

Editor: Aris M Fitrian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x