Mewaspadai Bencana Pernikahan

- 28 Juni 2024, 17:00 WIB
Praktik nikah di MA Almaarif Singosari Malang benar-benar total, berbagai tahapan melibatkan semua unsur sekolah.
Praktik nikah di MA Almaarif Singosari Malang benar-benar total, berbagai tahapan melibatkan semua unsur sekolah. /www.ma-almaarif-sgs.sch.id/

Apabila suasana seperti itu konsisten terjadi, maka pasangan akan memasuki wilayah bencana pernikahan yang membahayakan. Karena komunikasi dan interaksi menjadi tersumbat, tidak lancar, tidak menyenangkan, suami atau istri menjadi tertekan dan dalam jangka panjang membuat tumpukan beban yang siap meledak menjadi konflik berkelanjutan.

Seharusnya mereka bisa mengubah ungkapan di atas menjadi kalimat yang positif, halus dan lembut.

"Masyaallah, pagi yang indah Dek. Ingin sekali rasanya menikmati teh cinta buatan tangan halusmu

"Senang sekali punya suami seperti dirimu, Bang Tolong bantuin aku menyelesaikan kerjaan rumah ini dang Bang"

2. Memelihara Pemisah Jarak

Semestinya pasangan suami dan istri harus mengusahakan kelekatan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Kelekatan (bonding) inilah yang membuat mereka semakin terikat kuat dan sulit untuk dipisahkan.

Namun apabila pasangan suami istri membiasakan perilaku yang sebaliknya, akan membuat hubungan mereka justru semakin menjauh. Dari waktu ke waktu, mereka akan semakin terpisahkan oleh jarak.

Ada empat perilaku interaksi yang potensial memisahkan jarak antara suami dan istri semakin jauh, yaitu: banyak mengkritik, banyak mencela, menyalahkan pasangan, dan membangun benteng.

Perilaku pertama adalah banyak mengkritik pasangan. Semua orang tentu memiliki harapan kepada pasangan, yang terkadang tidak bisa menjadi kenyataan, Kondisi yang tidak sesuai harapan ini biasa memunculkan banyak kritik terhadap pasangan, yang ditujukan kepada pribadi atau sifat tertentu.

Semakin sering pasangan dikritik, semakin tidak nyaman dirinya. Kritik terhadap pasangan akan semakin menjauhkan hubungan, semakin memisahkan jarak di antara mereka berdua.

Contoh kritikan "Abang terlalu banyak waktu untuk tidur, jadinya kurang produktif."

Halaman:

Editor: Abub M Basit


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah